Jumat, 03 Oktober 2014

Ulangan Harian 1

Hardnews :


Idul Adha, warung nasi tutup, harga ikan murah di Aceh


Idul Adha, warung nasi tutup, harga ikan murah di Aceh
Nelayan Aceh. ©2014 Merdeka.com
Berita Terkait

Merdeka.com - Harga ikan turun drastis menjelang lebaran Idul Adha 1435 H di Aceh. Sebelumnya harga jual ikan satu keranjang Rp 500 ribu, sekarang hanya Rp 350 ribu/ keranjang. Satu keranjang berat ikan sebanyak 28 kg.

Seorang pemilik perahu, Yusrizal Yunus AZ mengatakan, turunnya harga jual ikan karena disebabkan selama lebaran Idul Adha di Banda Aceh warung nasi dan restoran tidak ada yang buka sejak satu hari menjelang lebaran sampai lebaran ketiga.

Akibatnya pemilik warung tidak membeli ikan, sedangkan hasil tangkapan tetap berjalan seperti biasanya. Kecuali sejak satu hari menjelang lebaran sampai lebaran keempat nelayan tidak melaut. Namun nelayan sudah terlebih dahulu memiliki stok ikan untuk dipasarkan.

"Lebaran juga berpengaruh turunnya harga ikan karena pemilik warung nasi membeli ikan itu satu hari konsumsi," kata Yusrizal, Sabtu (4/10) di pelabuhan ikan Lampulo, Banda Aceh.

Menurut Yusrizal, faktor turunnya harga jual ikan di Banda Aceh tidak terjadi bila fasilitas yang ada di pelabuhan ikan, Lampulo memadai. Seperti tempat penyimpanan ikan sementara dan juga sejumlah fasilitas lainnya.

Kemudian Yusrizal juga mengeluhkan turunnya harga ikan juga faktor tidak adanya tersedia cold storage. Sehingga hasil tangkapan nelayan tidak bisa disimpan lama, sehingga nelayan terpaksa harus menjual murah ikan.

"Prasarana tidak ada seperti coldstorage, padahal fasilitas ini sangat krusial bila tidak ada, karena tidak bisa menyimpan ikan lama, sehingga harga ikan murah," jelasnya.

Sementara itu hasil tangkapan nelayan menurutnya belum masuk kategori melebihi. Justru ikan yang ada di pelabuhan ikan Lampulo masih normal.

Bahkan nelayan sejak satu hari sebelum lebaran tidak melaut sampai nanti lebaran kelima baru kembali melaut. "Nelayan baru melaut lagi nanti lebaran kelima yaitu hari Kamis," tukasnya.

Oleh karenanya, ia berharap kepada Pemerintah Aceh untuk melengkapi fasilitas yang memadai untuk pelabuhan tersebut. Mengingat ikan yang dimiliki Aceh di kawasan Zona Ekonomi Eksklusif yang berjarak 200 sampai 300 mil memiliki potensi yang menjanjikan.

"Potensi ikan kita itu luar biasa, bahkan kita memiliki jarak tempuh yang dekat, hanya 4 hari ikan berada di laut dibandingkan nelayan di luar Aceh, jadi ikan kita masih sangat segar," tukasnya.

Sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/idul-adha-warung-nasi-tutup-harga-ikan-murah-di-aceh.html

Opini :
          Saya setuju dengan penurunan harga ikan dan daging tersebut, karena pada hari idul adha ini sudah banyak yang mendapatkan daging daging kurban dan tidak perlu membeli daging atau ikan yang berada di pasaran. Dan saya tidak setuju dengan adanya warung nasi tutup karena juga banyak orang yang kekurangan makanan dan membutuhkan membeli makanan untuk makan mereka.
          Seharusnya nelayan berhenti melaut sampai lebaran ke dua saja, karena kalau nelayan berhenti sampai lebaran kelima banyak pedagang pasar yang kekurangan ikan ikan untuk dipasarkan. Pedagang pasar juga membutuhkan pendapatan untuk makan dan kebutuhan sehari hari.
          Seharusnya pemerintah melengkapi fasilitas yang memadai untuk pelabuhan tersebut. Untuk mengingat ikan yang dimiliki Aceh di kawasan Zona Ekonomi Eksklusif yang berjarak 200 sampai 300 mil memiliki potensi yang menjanjikan.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar